aoUhVj1sFfXbUTRIyoVNm2UnxJxRFaPgs25Tl7uL

Followers

Widget HTML #1

Widget HTML (label produk)

Widget HTML (label jasa)

Widget HTML #3

Menu Halaman Statis

Bookmark

MATERI AJAR CERPEN DARI PAK HENRO



 Cerpen adalah salah satu bentuk dari karya sastra. Kita tahu bersama bahwa sastra itu adalah seni berbahasa. Dalam kaitan seni berbahasa, beberapa ragam karya sastra yang dapat ditemukan adalah puisi, prosa, dan drama. Prosa adalah karya sastra bentuk tulisan/karangan bebas yang tidak terikat dengan aturan rima, diksi, irama seperti yang berlaku di karya sastra puisi. Prosa sebagai salah satu bentuk dari sastra, terbagi menjadi dua jenis. Yaitu prosa fiksi dan non fiksi. Prosa fiksi merupakan karangan bebas yang dibangun oleh imajinasi pengarang. Sedangkan prosa non fiksi merupakan karangan yang dibangun dengan kalimat-kalimat opini maupun argumen ilmiah, serta memiliki data dan referensi yang jelas. Oleh karena itu, cerpen termasuk karya sastra apa?


Pada pembelajaran sastra kali ini, para peserta didik akan diajak untuk membaca cerpen serta menganalisis cerpen dengan menggunakan teknik analisis objektif (unsur intrinsik), unsur ekstrinsik, nilai-nilai kehidupan.


Untuk mengapresiasi suatu karya sastra berupa cerpen, para pembaca perlu melakukan analisis mendalam untuk menemukan kebermaknaan suatu cerpen tersebut.  Analisis paling sederhana dan umum dilakukan adalah analisis objektif. Analisis objektif ini lazim disebut menganalisis unsur intrinsik atau unsur dalam cerpen/karya sastra. Untuk itu silahkan dicermati unsur intrinsik berikut.

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra dari dalam karya itu sendiri. Beberapa unsur intrinsik terdiri dari:

  • TEMA
Tema adalah pikiran pokok yang menjadi dasar utama dalam pengembangan suatu karya sastra. Tema juga disebut sebagai ide pokok pembuatan cerita.  Suatu karya sastra disusun berdasarkan tema ataupun ide dari pengarang. Biasanya ide-ide inilah yang menjadi pokok perhatian sang pembaca. Beberapa ide yang biasa terdapat dalam suatu cerita adalah: Percintaan, Ketuhanan, kritik sosial, balas dendam, dll.
Tugas : Kembangkan penjelasan terkait tema menggunakan bahasa anda!
  • ALUR
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam proses rekaan suatu cerita. Dengan  daya  hayal dan imajinasi pengarang ingin menciptakan  keadaan  cerita  menjadi  sebab  atau akibat  kejadian  lain.  Rangkaian  peristiwa  atau kejadian    yang    disusun    sedemikian    rupa tersebut  itulah  yang  dinamakan  alur  atau  plot (peristiwa cerita). Untuk  memperjelas  tentang  pentingnya kedudukan   plot   atau   alur   ini,   perhatikan   pendapat    beberapa    ahli berikut.    Seperti pendapat    Hudson    yang    dikutip    Nugroho mengatakan  bahwa  :  “Plot  adalah  rangkaian kejadian  dan  perbuatan”. Pada  umumnya  alur cerpen terdiri dari :
a. Alur    buka    yaitu    situasi    yang    mulai terbentang  sebagai  suatu  kondisi  permulaan yang    akan    dilanjutkan    dengan    kondisi berikutnya.
b. Alur   tengah   yaitu   kondisi   sudah   mulai bergerak karena kondisi yang sudahmulai memuncak.
c. Alur puncak  yaitu kondisi mencapai puncak klimaks peristiwa.
d. Alur    tutup     yaitu    kondisi    memuncak, sebelum   mulai   menampakkan   pemecahan atau penyelesaian.
Tugas : Buatlah peta konsep terkait alur cerpen!
  • TOKOH dan PENOKOHAN
Sebuah cerpen atau teks rekaan fiksi haruslah berisi tokoh atau pelaku. Pelaku menjadi objek yang menjadi fokus perhatian pembaca yang dapat menarik perhatian pembaca cerpen. “Masalah penokohan dan perwatakan merupakan  salah  satu  hal yang  kehadirannya dalam  sebuah  cerpen  amat  penting  dan  bahkan amat  menentukan  karena  tidak  mungkin  ada suatu karya cerita pendek tanpa ada tokoh yang bergerak    yang    akhirnya    membentuk    alur cerita”.Setiap pengarang menginginkan pembaca memahamitokoh-tokoh  atau  pewatakan  tokoh yang  ditampilkannya.
Ada 3 teknik pengenalan tokoh tokoh dalam suatu teks rekaan atau cerpen yaitu:
1)Dengan cara analitik, yaitu secara langsung menyebutkan  dengan  terperinci  bagaimana pengarang atau watak para tokoh. Pengarang langsung menyampaikan tentang watak atau karakter para tokoh.
2)Dengan  dramatik,  yaitu  pengarang  secara tidak langsung menggambarkan watak para pelakunya, melainkan dengan cara :a.Melukiskan   tempat   atau   lingkungan sang tokoh.b.Menceritakan   percakapan   sang   tokoh dengan tokoh lain.c.Menceritakan  perbuatan,  tingkah  laku atau    reaksi    tokoh    terhadap    suatu kejadian.
3)Dengan  cara  analitik  dan  dramatik,  yaitu pengarang menggambarkan  tokoh_tokoh  itu  dengan  berbagai  cara  seperti  yang telah disebutkan tadi. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

  • LATAR (SETTING)
Latar  berhubungan  dengan    masalah    terjadinya    cerita,    waktu terjadinya  dan  situasi  penceritaan.  Latar  atau landas tumpu (setting) cerita adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi. Untuk dapat melukiskan     latar     dengan     tepat     seorang pengarang  haruslah  mempunyai  pengetahuan yang  cukup tentang keadaan tempat dan waktu yang   akan   dijadikan   latar   peristiwa   yang diceritakan.Latar  (setting)ini  gunanya  bukan  saja memberikan   gambaran   dengan   jelas   tentang peristiwa  yang terjadi, sering juga memberikan gambaran   tentang   watak   pelaku. 
Sumardjo mengatakan : “ Settingatau latar belakang bisa berarti   banyak   yaitu   tempat   tertentu \ akibat situasi  lingkungan    atau  zamannya,cara hidup tertentu, cara berpikir tertentu”.
  • SUDUT PANDANG
Sudut  pandang    adalah  posisi  dan penempatan diri pengarang  dalam  ceritanya,  atau  dari  mana  pengarang melihat peristiwa-peristiwa  yang  terdapat  dalam  cerita tersebut. Rusyana  mengatakan  :  “Point  of  view pada  dasarnya  adalah  visi  pengarang,  atinya sudut  pandang    yang  diambil  pengarang  untuk melihat kejadian suatu cerita”. 
Ada    empat  macam sudut pandang yang dipakai pengarang dalam cerpen, yaitu :
1)Pelaku  sebagai  orang  pertama  atau  tokoh utama  yaitu  bercerita  tentang  keseluruhan kejadian   atau   peristiwa   terutama    yang menyangkut diri tokoh.
2)Pengarang   sebagai   tokoh   bawahan,   jadi pengarang  yang  menentukan  cerita  tokoh utama,  dan  pengarang  terlibat  pula  dalam cerita itu.
3)Pengarang  hanya  sebagai  pengamat  yang berada di luar cerita.
4)Campuran, kadang-kadang pengarang hanya   betindak   sebagai   pengamat   tapi kadang-kadang berusaha juga menyelam ke dalam cerita.
  • GAYA BAHASA
    Gaya bahasa merupakan   ciri   khas seorang    pengarang.    Gaya bahasa   dalam    cerpen meliputi  gaya  dalam  penulisan/pemaparan  dan gaya     penggunaan     bahasa.     Gaya     dalam penulisan  mempunyai   hubungan   yang   erat dengan   kebiasaan   rasa   indahnya   pengarang. Gaya   yang  pertama   ini   berkenaan   dengan darimana  ia  mulai  menulis,  dari  awal  hingga akhir  mengikuti  ukuran  kronologis  atau  malah sebaliknya  (flash  back).  Gaya  kedua  meliputi begaiman  pemilihan  kata  (diksi),  bagaimana pengungkapan   dan   gaya   bahasa   mana   yang menonjol dalam cerpen itu.
    Berhasil  tidaknya  seorang  pengarang  cerpen justru tergantung dari kecakapannya mempergunakan  gaya    yang    serasi    dalam karyanya. Seperti yang dikatakan Sumardjo bahwa gaya bahasa adalah cara khas pengungkapan seseorang.  Cara  bagaimana  seseorang  memilih tema    persoalan,   meninjau  persoalan    dan menceritakannya  dalam  sebuah  cerpen,  itulah gaya  pengarang  itu  sendiri. 
Tugas: Carilah gaya bahasa yang biasa digunakan oleh pengarang dalam suatu cerpen!


Post a Comment

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak