Sumber: Kompasiana.com |
Bagi kamu yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, tentu tidak asing dengan penilaian psikomotorik. Ini adalah salah satu ranah dari 3 hasil belajar peserta didik (Kognisi, Afektif, Psikomotorik). Namun sayangnya, hal ini sering sekali tidak begitu dipahami para pendidik dalam proses penilaian/evaluasi para pendidik. Untuk itu, para sahabat indosian akan diajak kembali untuk menyegarkan ingatan kita tentang 3 ranah hasil belajar peserta didik tersebut. Namun, kita berfokus pada ranah psikomotorik saja, karena ranah psikomotorik inilah ranah yang paling terlupakan oleh para pendidik.
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuannya untuk berbagaik tugas tertentu, penilaian seperti ini memungkin peserta didik untuk mengaktualisasi pengetahuan yang diterima oleh peserta didik dari teori menjadi sebuah aktivitas atau menjadi sebuah benda/karya baru. Penilaian keterampilan ini tentu tergantung dengan karakteristik dari KD (Kompetensi Dasar) pada KI-4 (Kurikulum 2013). Sehingga oleh karakteristik KD tersebut, maka dipilih teknik penilaian yang paling tepat.
Umumnya teknik penilaian keterampilan dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu, (1)Produk, (2) Portofolio, (3) Proyek, (4) Praktek.
1. Produk
Sumber: https://softwareaccurateonline.com/ |
Penilaian produk mengukur keterampilan konkret dengan meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk baru baru yang berkaitan dengan seni, teknologi. Seperti : Ponsel Pintar, kategori makanan (tempe, bakso, gorengan bakwan lainnya), sarana kebersihana (sapu, pasta gigi, cairan pembersih lainnya), membuat kerajinan, membuat karya sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan, mengaransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya. Penilaian produk sangat tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan.
Dalam melakukan proses penilaian produk, terdapat 3 tahap, dimana setiap tahapan berisi skor penilaian:
1. Tahap persiapan, menilai peserta didik dalam merencanakan , menggali, mengembangkan gagasan, serta desain produk
2. Tahap pembuatan produk (proses), penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi, dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap Penilaian Produk (hasil), penilaian terhadap produk yang dihasilkan peserta didik sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan, misalnya berdasarkan tampilan, desain yang menarik, fungsinya, serta kebersihannya.
2. Portofolio
Gambar: Blog ruangguru |
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi (sumber), teknik yang digunakan dalam melakukan penilaian terhadap aspek keterampilan ini dengan mengumpulkan berbagai karya digabung kedalam folder dokumen portofolio. Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian belajar peserta didik, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik.
Jenis-jenis Portofolio
a. Portofolio Kerja (Working Portfolio)
Portofolio kerja merupakan pekerjaan peserta didik yang berupa draf, pekerjaan setengah jadi, dan pekerjaan yang telah jadi yang digunakan untuk memantau perkembangan dan menilai cara peserta didik mengatur atau mengelola belajar mereka. Hasil pekerjaan peserta didik yang paling baik menunjukan pemahaman peserta didik tersebuh secara signifikan.
b. Portofolio Dokumentasi (Documentary Portfolio)
Portofolio dokumentasi adalah kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan untuk penilaian. Hal yang beda dari portofolio kerja yaitu, pengumpulannya dilakukan dari hari ke hari, dokumentasi portofolio merupakan seleksi hasil kerja terbaik peserta didik yang akan diajukan dalam penilaian. Jadi, portofolio jenis ini adalah kumpulan hasil kerja peserta didik selama kurun waktu tertentu.
c. Portofolio penampilan (Show portfolio)
Portofolio penampilan (show portfolio) merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari beberapa kompetensi pada KI-4. Portofolio setiap peserta didik disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh pendidik. Portofolio ini hanya berisi karya peserta didik yang telah selesai, dan bukan proses pengerjaan, perbaikan, dan penyempurnaan karya peserta didik.
3. Proyek
3. Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mempraktekkan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu proyek dalam periode / waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk menilai satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan peserta didik dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis projek. Dalam konteks ini peserta didik dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja sendiri atau kelompok. Produk suatu proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya presentasi hasil melalui visua display atau laporan tertulis.
Terdapat 4 (empat) yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek yaitu,
1. Pengelolaan, kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelolah waktu hingga saat pelaporan.
2. Relevansi, sejauh mana topik itu sesuai dengan kompetensi
3. Orisinal, proyek peserta didik harus benar-benar pekerjaan peserta didik dengan memperhatikan bimbingan guru dan pihak yang mendukung.
4.Inovasi, terdapat hal-hal baru (kekinian) yang dimasukkan kedalam proyek
Pengamatan peserta didik terhadap pertumbuhan tanaman jagung merupakan salah satu jenis penilaian proyek.
4. Praktek
Penilaian Praktek dilakukan dengan cara mengamati kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik, sehinga guru dapat menggunakan alat pengamatan yaitu, lembat observasi. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dengan menuntut peserta didik dapat melakukan aktivitas/kegiatan tertentu, seperti : Membaca Puisi, Membaca isi kitab suci, teknik menendang bola, memainkan alat musik, bermain peran (drama), dan juga presentasi. Kegiatan inilah yang umumnya sering terjadi secara spontan kita lihat disekeliling kita.
Sekarang teman-teman indosian sudah ingat kembali ya beberapa teknik dalam melakukan penilaian keterampilan? Mudah-mudahan kita semua menjadi pendidik yang dicintai para murid. semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita ya.
Salam Indosian...
Salam Indosian...
1 comment