Halo Indosian, kamu tentu pernah mendengar kata Esai, kan? Istilah ini sering kali kita jumpai pada pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, juga pada perlombaan tentang bahasa. Untuk kamu yang hobi menulis karangan, pastilah sedikit banyak kamu sudah memahami apa itu Esai.
Karangan terdiri atas karangan fiksi dan juga karangan non fiksi. Salah satu karangan yang tidak asing bagi pala kalangan intelektual adalah Esai. Secara sadar atau tidak, mungkin para indosian juga sudah beberapa kali membaca sebuah Esai.
Nah, jika para indosian mau membuat esai, ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan. Untuk itu, mari kita pelajari bareng-bareng ya.
Apa itu Esai?
Menurut KBBI, Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Selanjutnya menurut Sumardjo, Jakob dan Saini K.M mengatakan bahwa, Esai ialah suatu karangan tentang fakta kemudian dikupas menurut pandangan penulis sendiri.
Dari dua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Esai merupakan sebuah karangan atau tulisan yang membahas suatu tema dari sudut pandangan seorang (penulis). Kata lain esai merupakan tulisan yang mengandung pendapat dan bersifat subyektif dan argumentatif.
Dari dua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Esai merupakan sebuah karangan atau tulisan yang membahas suatu tema dari sudut pandangan seorang (penulis). Kata lain esai merupakan tulisan yang mengandung pendapat dan bersifat subyektif dan argumentatif.
Catatan. Pandangan pribadi penulis harus logis dapat dipahami oleh pembaca, bukan hanya itu saja indosian, pandangan pribadi tersebut harus menggambarkan fakta, sehingga tulisan tersebut tidak menjadi sebuah tulisan fiktif atau berasal dari angan-angan.
Esai ditulis agar pembaca dapat mempercayai sudut pandangan persoalan yang dituangkan sipenulis, oleh karena itu sangat perlu dimasukkan fakta yang kredibel. Esai juga dimaksudkan untuk membantu pembaca mendapatkan beberapa pandangan terhadap beberapa persoalan, serta menambah wawasan sipembaca.
Beberapa peraturan dan struktur yang harus diperhatikan oleh penulis. berikut ini adalah beberapa hal tersebut.
1. pendahuluan
Dalam pendahuluan, kita mengungkapkan topik atau tema yang ingin kita bahas. Dengan kata lain, unsur-unsur yang terdapat pada bagian pendahuluan terdiri dari latar belakang dan pendapat pribadi si penulis mengenai tema karangan yang nantinya akan dibahas secara lebih detail.
Pendahuluan adalah pengantar kepada pembaca untuk memahami topik yang akan dibahas sehingga nantinya para pembaca menjadi lebih mudah memahami isi dari karangan
2. Isi/ Pembahasan
Pada bagian isi dan pembahasan inilah bagian esai dijelaskan secara lebih rinci. Dalam bagian isi, penulis dapat menggambarkan pendapat yang ada di kepala sang penulis untuk dituangkan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan ide yang telah disusun dalam kerangka kerja sebuah esai.
3. Kesimpulan/penutup
Bagian terakhir dari sebuah karangan (esai) adalah kesimpulan. Bagian ini tentu berisi resume yang sebelumnya sudah dituangkan dalam pendahuluan dan pembahasan
Jenis-jenis Esai
Beberapa jenis Esai yang biasa ditemukan dari beberapa sumber yaitu,
1. Esai deskriptif, Esai jenis ini dapat melukiskan subyek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Misalnya mendeskripsikan kawasan wisata.
2. Esai tajuk, Esai seperti ini biasanya dimuat dalam majalah atau surat kabar. Esai ini mempunyai 1 fungsi khusus, yaitu mengambarkan pandangan dan sikap sudut pandang surat kabar/majalah tersebut terhadap satu subjek atau isu. Dengan Esai tajuk, surat kabar membentuk opini pembaca. misalnya opini yang dimuat oleh Tempo atau Kompas.com
3. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
6. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Ciri-ciri Esai
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Langkah-langkah Menulis Esai
1. Menentukan tema atau topik
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
Post a Comment